PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN
1. Paradigma
dan filosofi administrasi perkantoran
A.
Pengertian Administrasi
Untuk
dapat memberikan pemahaman tentang pengertian administrasi, tidak lepas dari
asal usul kata administrasi itu sendiri sebagaimana bahasan sebelumnya, yakni
“kegiatan tata usaha kantor” dan “ melayani” Menurut
Prof. Prajudi Atmosudirdjo (Lembaga Administrasi
Negara),
membedakan administrasi dalam 2 pengertian, yaitu :
1.
Administrasi
Dalam Pengertian Sempit
Dalam pengertian
sempit di sini dimaksudkan ditinjau dari lingkup kerja yang sempit yaitu hanya
berkisar pada kegiatan tata usaha kantor (office work) seperti : tulis menulis,
pengetikan surat menyurat (termasuk menggunakan kompuer), agenda, kearsipan,
pembukuan dan lain sebagainya.
2.
Administrasi
Dalam Pengertian Luas
Dalam pengertian
luas administrasi dapat dibedakan dalam 3 sudut, yaitu :
a.
Proses
Ditinjau dari sudut proses, maka
administrasi merupakan keseluruhan proses, mulai dari proses pemikiran, proses
perencanaan, proses pengaturan, proses penggerakan, proses pengawasan sampai
dengan pencapaian tujuan. Untuk mencapai suatu tujuan orang harus memikirkan
dahulu apa yang akan dicapai dan bagaimana cara mencapainya serta sarana dan
prasana apa yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut serta kemampuan
seseorang untuk menjalankannya. Sebagai contoh
1.
Seseorang
akan bepergian dari Jakarta ke Jayapura, maka orang tersebut sudah punya tujuan
mengapa dia ke Jayapura, kemudian bagaimana caranya ?,
2.
Apakah
menggunakan kapal laut atau pesawat udara, lalu tersediakah biaya untuk itu dan
yang tidak kalah penting adalah mampukah orang itu untuk mengadakan perjalanan
sejauh itu ?
b. Fungsi atau
Tugas
Ditinjau
dari sudut fungsi atau tugas administrasi berarti keseluruhan tindakan
(aktivitas) yang harus dilakukan oleh seseorang yang berkedudukan sebagai
“administrator” ( memegang jabatan dalam manajemen suatu organisasi). Dalam
setiap organisasi atau instansi sudah tentu ada orang-orang yang menjalankan administrasi,
misalnya :
1.Orang-orang
yang melaksanakan tugas kepemimpinan (pemimpin);
2.Orang-orang
yang melaksanakan tugas perencanaan (perencana);
3.Orang-orang
yang melaksanakan tugas pengawasan /kontrol (pengawas);
4.Orang-orang
yang mengorganisir (organisator), dan lain sebagainya.
- Kepranataan (Institusi)
Ditinjau dari kepranataan (institusi),
maka tinjauan administrasi adalah melihat kegiatan dalam suatu lembaga
melakukan aktivitas tertentu, misalnya: Lembaga perbankan, maka ada orang-orang
yang melakukan kegiatan perbankan dalam lembaga itu; Kantor Pos, maka ada ora g-orang
yang melakukan kegiatan pelayanan pos (surat menyurat, pengiriman barang, dan lain
lain); kantor pajak, kantor kepolisian, kantor departemen –departemen, non
departemen dan lain sebagainya. Dari uraian
di atas, dapat disimpulkan bahwa
administrasi mempunyai pengertian:”Aktivitas-aktivitas untuk mencapai tujuan”
atau “proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai tujuan”.
The Ling Gie
Administrasi
adalah “ Segenap rangkaian perbuatan penyelenggaraan dalam setiap usaha
kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan.
Sutarto
Administrasi
adalah “ Suatu proses penyelenggaraan dan pengurusan segenap tindakan
/kegiatan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai
tujuan.
Sondang P
Siagian
Administrasi
adalah “ Proses kerjasama antara dua orang atau lebih berdasarkan
rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan.
Leonard D. White
Dalam bukunya “Introduction to
The Study of Public Administration”, Leonard D. White mendefinisikan “ Administrasi adalah suatu proses yang
pada umumnya terdapat pada semua kelompok Negara swasta, sipil atau militer, usha besar maupun
usaha kecil”.
William
H. Newman
“Dalam bukunya “
Administrative Action” William H. Newman mendefinisikan : “Administrasi sebagai
pedoman/petunjuk, kepemimpinan dan pengawasan dari usaha-usha sekelompok orang
untuk
mencapai tujuan
bersama”.
Dwight Waldo
Dwight Waldo
mendefiniskan : “Administrasi adalah bentuk daya upaya manusia yang
kooperatif yang mempunyai tingkat rasionalitas yang tinggi”.’
George R. Terry
“Administrasi
adalah upaya mencapai tujuan yang ditetapkan dengan mempergunakan orang lain”.
Robert D.
Calkins
“Administrasi
adalah kombinasi antara pengambilan keputusan dengan pelaksanaan dari keputuan
tersebut untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan”.
B.
Pengertian
Kantoar
Seperti
yang disebutkan di muka bahwa kantor adalah bagian dari organisasi yang menjadi
pusat kegiatan administrasi dan tempat pengendalian kegiatan informasi. Lebih
lanjut lagi dapat disebutkan bahwa kantor adalah pusat pengelolaan data dan
keterangan serta tempat konsentrasi pimpinan dan para staf personil (pegawai)
melakukan aktivitas manajemen. Apabila memperhatikan definisi-definisi di atas
pengertian kantor ditinjau dari dua segi, yaitu:
1. Dari segi fisik
Kantor dilihat dari bentuk luar atau
gedung yang bersifat statis, yaitu suatu
tempat penyelenggaraan kegiatan-kegiatan manajemen. Misalnya, pemeliharaan
warkat (records keeping) dan pengurus informasi (information handling).
2. Dari segi
aktivitas
Kantor dilihat dari kegiatannya yang bersifat
dinamis, yakin adanya pembagian pekerjaan di antara mereka yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan tersebut.
C. Ciri-Ciri Kantor
1. Alat penyambung pancaindera dan
ingatan pimpinan.
2. Membantu
pimpinan merumuskan pekerjaan, penyederhanaan sistem manajemen, metode kerja, mencapai
efisiensi dalam pekerjaan tata usaha.
D. Unsur-Unsur Kantor
1. Gedung, terdiri dari bangunan,
ruangan dan perlengkapan gedung
2. Equipment, terdiri dari mesin-mesin kantor dan
perabotperabot kantor.3. Personil, yaitu semua orangyang terkait dalam
organisasi kantor, mulai dari pesuruh sampai pimpinan.
E.
PENGERTIAN ADMINISTRASI KANTOR
Dalam
kepustakaan banyak dirumuskan definisi mengenai Administrasi Perkantoran (Office
Management) oleh para ahli. Dari banyak definisi-definisi tersebut dapat
dirangkumkan bahwa administrasi perkantoran merupakan rangkaian aktivitas
merencanakan, mengorganisasi (mengatur dan menyusun), mengarahkan (memberikan
arah dan petunjuk), mengawasi, dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai
menyelenggarakan secara tertib sesuatu hal.
F.
RUANG LINGKUP ADMINISTRASI KANTOR
1.
Aktivitas Kantor
Aktivitas
manajemen kantor sangat luas dan antara berbagai bentuk badan usaha tidak sama.
Hal ini dipengaruhi oleh luasnya tujuan dari masing- masing badan usaha.
Semakin luas tujuan yang akan dicapai, semakin luas pula aktivitas manajemen
perkantorannya, disamping dipengaruhi oleh faktor luasnya tujuan yang hendak
dicapai. Aktivitas manajemen kantor juga dipengaruhi oleh belu adanya suatu
keseragaman dan kesepakatan antara para ahli, tentang aktivitas apa saja yang
harus menjadi fungsi seorang manajer kantor. Aktivitas pekerjaan kantor pada
umumnya terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan.
a.
Perencanaan Perkantoran (Office
Planning), meliputi perencanaan tentang:
1) Perencanaan gedung, yang meliputi:
letak gedung dan bentuk gedung
2) Tata suara
3) Tata warna
4) Tata ruang kantor
5) Ventilasi
6) Penerangan/cahaya
7) Metode-metode dan standarisasi
pekerjaan kantor
8) Perlengkapan perabotan kantor dan
peralatan kantor
9) Anggaran (Budgeting) perkantoran
b.
Pengorganisasian Perkantoran (Office
Organizing)
Pengorganisasian menghubungkan berbagai
macam fungsi suatu organisasi serta orang atau pelaksana yang melaksanakan
fungsi-fungsi organisasi tsb.
c.
Pengawasan Perkantoran
Objek pengawasan dalam bidang manajemen perkantoran
meliputi:
1) Kualitas pekerjaan kantor
2) Waktu pekerjaan kantor
3) Metode-metode dan standarisasi
pekerjaan kantor.
4) Biaya perkantoran
5) Alat perlengkapan dan perabotan
kantor
6) Pelayanan kantor
7) Pengawasan dokumentasi.
2.
Sarana/Fasilitas Kerja Perkantoran
Sebagaimana
telah diuraikan dimuka, bahwa kantor adalah keseluruhan ruang dalam suatu
bangunan, di mana dilaksanakan tata usaha atau dilakukan aktivitas-aktivitas manajemen
maupun berbagai tugas dinas lainnya. Berdasarkan pengertian di atas, apabila
dikembangkan menjadi perkantoran berarti yang dimaksud di sini adalah “kantor
beserta semua sarana yang saling terkait di dalamnya”, yaitu:
a.
Lokasi
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
menentukan lokasi kantor, antara lain:
1) Faktor lingkungan tetangga.
2) Faktor dekat.
3) Faktor harga.
4) Faktor dekat labour market.
5) Faktor jalan keluar masuk pegawai.
6) Faktor keamanan.
b. Gedung
1) Dapat memberikan fasilitas.
2) Menjamin kesehatan
3) Berkesan yang baik.
4) Fleksibel.
5) Keseimbangan biaya keuntungan.
c. Peralatan
Digolongkan dalam dua kelompok, yaitu:
1) . Perabotan
kantor (office furniture), seperti meja, kursi, rak, laci-laci, dsb yang
terbuat dari kayu, besi ataupun bahan lainnya, yang mempunyai peranan penting
dalam setiap kantor, khusus untuk menampung pekerjaan kantor yang bersifat administratife.
2). Bekal kantor
(office supplies), seperti kertas, pena, tinta, pita mesin tik, penghapus dan
peralatan habis pakai lainnya.
d.
Interior
Interior adalah perangkat kantor yang
menunjang pelaksanaan kerja dalam ruang kantor adalah: ventilasi, plafon,
jendela, penerangan, dan hiasan kantor.
e. Mesin-mesin Kantor
Perencanaan kegiatan kantor harus pula
dirumuskan, mesin-mesin kantor yang akan dipergunakan dan tergantung pada
prosedur kerja, metode kerja dan kebutuhan kantor.
Ruang perkantoran (Office Space) Seperti yang
disusun oleh Charles Libbey adalah sebagai berikut :
Ruang
perkantoran meliputi Perkiraan kebutuhan ruang; Pemanasan dan peredaran udara;
Pendinginan udara; Pantulan suara; Lukisan; Fasilitas kebersihan; Ruang
pertemuan; faktor keselamatan; Pemindahan kantor; Perubahan-perubahan;
Pemeliharaan.
1.
Komunikasi
(Communication)
Komunikasi meliputi Pengiriman surat;
Pelayanan pesuruh; Telepon; Susunan kabel; Sistem telepon antar kantor; Papan
pengumumman; Pelayanan terima tamu.
2.
Kepegawaian
Perkantoran (Office Personnel)
Kepegawaian
Perkantoran meliputi Pemilihan; Perkenalan; Latihan; Pengujian; Kenaikan
pangkat; Pergantian; sistem saran; Keterlambatan; Wawancara pemberhentian;
Fasilitas ruang; Semangat kerjasama dan Disiplin.
3.
Perabotan dan
Perlengkapan (Furniture and Equipment)
Perbekalan dan Keperluan
Tulis (Supplies and Stationary)
Peralatan dan Mesin meliputi Mesintik;
Mesin hitung; Perlengkapan kirim surat; dan lain-lain perkantoran; Perlengkapan
kebersihan; Pemeliharaan dan perbaikan; Penilaian peralatan dan mesin baru.
5. Peralatan dan Mesin (Appliances and Machines)
Peralatan dan Mesin meliputi Mesintik;
Mesin hitung; Perlengkapan kirim surat; dan lain-lain perkantoran; Perlengkapan
kebersihan; Pemeliharaan dan perbaikan; Penilaian peralatan dan mesin baru.
6. Perbekalan dan Keperluan Tulis (Supplies and
Stationary)
Perbekalan dan keperluan tulis meliputi
Barang-barang keperluan tulis; Kertas surat; Formulir; Perbekalan kebersihan;
perbekalan penggandaan; Penilaian perbekalan
Barang.
7. Metode
Metode meliputi pengolahan bahan
keterangan; Penyelidikan perkantoran; Pengukuran hasil kerja tulis; Penjadwalan
prosedur rutin.
8. Warkat (Records)
Warkat meliputi pengkoordinasian
formulir; Perancangan formulir; Pelayanan surat- menyurat; pola surat;
Peninjauan surat-menyurat; Pusat pengetikan; (Typing rools); Metode pelaporan;
Jadwal penyimpanan; Praktek kearsipan dan penyimpanan.
9. Kontrol
Pimpinan Pelaksana (Executive Controls)
Kontrol pimpinan pelaksana meliputi
Perencanaan organisasi; Pemusatan atau pemencaran pelayanan; perencanaan anggaran;
Perkiraan (Forecasting); Pedoman petunjuk kerja; Latihan pemindahan tugas; dan
Analisis tugas pekerjaan.
G. Tujuan Manajemen
Perkantoran
Dalam proses manajemen, sasaran yang dituju adalah tercapainya tujuan
secara efisien. Yang dimaksud efisien disini adalah memenuhi persyaratan baik
ditinjau dari segi ekonomis, teknis, dan psikologis. Ekonomis bukan berarti
murah dari segi biaya, tetapi pantas dan sesuai. Misalnya kita pergi memancing
ikan dengan tujuan mendapatkan ikan kakap. Agar biaya murah kita gunakan cacing
untuk umpan (bahkan tanpa biaya). Hal hasil tujuan mendapatkan ikan kakap tidak
pernah tercapai, bahkan kita sudah rugi waktu dan tenaga. Teknis. Dalam arti
berdaya guna atau bermanfaat. Psikologis. Dalam arti terdapat kepuasan. Tujuan
dapat dicapai, tetapi apabila dalam mencapai tujuan itu tidak sesuai denga
perencanaan. Dan dalam proses kegiatannya menimbulkan pemborosanpemborosan,
maka hal tersebut perlu dihindari untuk mencetak hal-hal seperti di atas, maka
sumber-sumber daya (resources) yang akan dimanfaatkan. Dalam proses mencapai
tujuan itu hendaknya dikelola dengan menerapkan fungsi- fungsi manajemen.
Sumber-sumber daya dimaksud terdiri dari manusia, uang, mesin-mesin, material,
metode, dan pasar. Berdasarkan kajian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
tujuan manajemen perkantoran antara lain:
- Berikan semua keterangan yang lengkap bagi yang
memerlukan, guna pelaksanaan. Tugas organisasi secara efisien.
- Memberikan catatan dan laporan, yang bermanfaat
dan biaya yang sesuai .
- Membantu organisasi/perusahaan, memelihara serta
memenuhi kebutuhannya.
- Memberikan pekerjaan tata usaha yang cermat dan
memberi pelayanan secara efektif kepada para langganan atau mitra kerja.
- Membuat catatan secara lengkap, relevan, up to
date (tidak terlambat), akurat, dan dapat dipertanggung jawabkan.
SOAL
SOAL
1.
Jelaskan
paradigma dan filosofi administrasi perkantoran
!
2.
Jelaskan
pengertian kantor menurut para ahli!
3.
Jelaskan
pengertian administrasi perkantoran!
4.
Jelaskan
ruang lingkup administrasi perkantoran !
5.
Jelaskan
tujuan administrasi perkantoran !
Isi
Tabel Berikut dengan benar!
No.
Ruang perkantoran (Office Space)
Tugas
yang dilakukan
1.
2.
3.
4.
5.
2. Karatreristik Administrasi Perkantoran
1. Bersifat Pelayanan
Pekerjaan kantor adalah melayani pelaksana pekerjaan operasional
(tugas-tugas pokok kantor) dalam pencapaian tujuan organisasi.
G.R. Terry menyebutkan
bahwa pekerjaan kantor sebagai pekerjaan pelayanan (service work). Yang
berfungsi memudahkan dan meringankan. Pekerjaan kantor berperan membantu
pekerjaan-pekerjaan lain, agar dapat berjalan lebih berdaya guna.
Herry L. Wilie dan Robert P. Brecht menyebutkan, pekerjaan kantor berperan sebagai satua organisasi pelayanan
(service unit) yang bertujuan memberikan pelayanan kepada bagian dalam
organisasi atau perusahaan. Dalam perusahaan, pekerjaan kantor tidak langsung
mendatangkan laba, sebagaimana dilakukan oleh pekerjaan operatif atau lapangan
misalnya bagian produksi atau penjualan. Namun produksi atau penjualan tersebut
dapat berhasil dan menguntungkan, apabila pekerjaan kantor berhasil melayani
kebutuhan produksi atas penjualan trsebut.
2. Merembes Segenap Bagian Organisasi
Oleh karena pekerjaan kantor bersifat pelayanan terhadap semua pekerjaan
operatif.
3. Dilakukan Semua Pihak
Sebagai akibat
perembetan pekerjaan kantor ke segenap bagian organisasi, maka pekerjaan itu
akan dilakukan oleh semua orang yang ada dalam organisasi tersebut. Meskipun pekerjaan
kantor dapat menjadi tugas sekelompok pegawai (misalnya bagian tata usaha),
akan tetapi pekerjaan itu akan menjadi monopoli kelompok pegawai tersebut.
Pekerjaan kantor
akan dilakukan oleh pejabat pimpinan tertinggi (dengan tidak mengubah
kedudukannya) sampai pegawai terendah. Misalnya seorang direktur menelepon kantor
lain untuk menghimpun data atau keterangan yang diperlukan atau sebaiknya
menerima telepon dari kantor lain. Seorang mandor pabrik mencatat para pekerja
atau karyawan yang tidak masuk atau yang
lembur tanpa mengurangi tugas pokoknya sebagai
mandor. Seorang pegawai rendah, selain bertugas membersihkan kantor sering pula
mendapat pekerjaan mengantar surat dan mengisi buku ekspedisi.
Apabila kita
simak kembali peranan dari ciri-ciri pekerjaan kantor sebagaimana yang telah
diuraikan diatas, memperlihatkan kepada kita bahwa pekerjaan kantor pada umumnya
merupakan suatu fungsi yang memberikan bantuan (facilitating function) dan
merupakan urat nadi bagi setiap organisasi modern. Secara umum pekerjaan kantor
meliputi aktivitas manajerial mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan. Sedangkan secara khusus (tugas operatif sehari-hari
atau unit) pekerjaan kantor meliputi tugas-tugas menghimpun, mencatat,
mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan.
3. Azas-azas administrasi perkantoran
Prinsip Manajemen adalah suatu dasar/ azas bagaimana
manajemen itu
dilakukan agar mendapatkan
hasil yang maksimal, sehingga sesuai dengan kondisi yang diharapkan.
Frederick Winslow Taylor
(Prinsip Manajemen Ilmiah) 1856 – 1915
1. Pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen, agar, dapat
ditentukan metode yang paling tepat/ terbaik untuk pelaksanaan setiap pekerjaan
dapat ditentukan
2. Seleksi ilmiah untuk karyawan, agar setiap karyawan
dapat diberikan tanggung jawab atas
sesuatu tugas sesuai dengan kemampuannya
3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan
4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga keerja.
James D. Mooney
1. Prinsip Koordinasi, meliputi: wewenang, saling melayani, doktrin
(perumusan tujuan) dan disiplin
2. Prinsip Skalar, meliputi: kepemimpinan,
delegasi dan fungsi
3. Prinsip Fungsional, yakni: fungsionalisme
bermacam-macam tugas yang berbeda
4. Prinsip Staf, yakni: perbedaan yang jelas
antara staf dan lin
Menurut Harrington Emmerson (1853 – 1931), untuk menyelesaikan masalah
system industri perlu diterapkan 12 prinsip efisiensi:
1. Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas
2. Kegiatan yang dilakukan masuk akal
3. Adanya staf yang cakap
4. Disiplin
5. Balas jasa yang adil
6. Laporan-laporan yang terpecaya, segera, akurat dan tetap
7. Pemberian perintah – perencanaan dan pengurutan kerja
8. Adanya standar-standar dan skedul-skedul – metode dan waktu setiap
kegiatan
9. Kondisi yang distandarisasi
10.Operasi yang distandarisasi
11.Instruksi-instruksi praktis dan tertulis yang baku
12.Balas Jasa Efisiensi –rencana insentif
Prinsip Langkah
Manajemen Science sebagai berikut:
1. Perumusan Masalah
2. Penyusunan suatu model matematis
3. Mendapatkan penyelesaian dari Model
4. Pengujian Model dan hasil yang didapatkan dari model
5. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil
6. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan – implementasi
4. Pekerjaan kantor
Arti pekerjaan kantor adalah mengatur dan mencatat
kejadian-kejadian yang ijalankan sehingga menjadi keterangan yang berguna. Melaksanakannya
dilakukan dengan menggunakan alat baik mesin-mesin maupun manual, sehingga
membantu mutu pekerjaan, memudahkan pengawasan dan menghemat biaya, tenaga, dan
aktu. Apabila diteliti lebih lanjut tentang kegiatan yang dapat dilakukan, maka
pekerjaan kantor dapat dibagi dalam kelompok sebagai berikut:
a)
Mengumpulkan
/ Menghimpun
Mengumpulkan/menghimpun, yaitu kegiatan mencari dan mengusahakan
tersedianya segala keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan di
mana-mana, menjadi siap dipergunakan bila mana diperluk
b). Mencatat
Yaitu kegiatan membukukan seperti dalam hal membukukan
berbagai transaksi atau berbagai keterangan yang diperlukan dengan menggunakan
alat tulis menulis
Yaitu mengerjakan atau memproses data atau keterangan-keterangan
dengan maksud menyajikannya dalam bentuk yang lebih berguna.
d).
Menggandakan
Yaitu kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara dan
alat sebanyak jumlah yang diperlukan
e). Mengirim
Yaitu kegiatan menyampaikan informasi atau data dari
satu pihak ke pihak lainnya dengan menggunakan berbagai cara dan alat
f). Menyimpan
Yaitu kegiatan menaruh di tempat tertentu dengan
menggunakan berbagai cara dan alat dengan tujuan dapat di temukan kembali
dengan cepat bilamana keterangan tersebut di butuhkan
Adapun pula pekerjaan kantor dikelompokan pad jenis
pekerjaan sebagai berikut:
Pekerjaan Tulis Menulis
Pada dasarnya semua pekerjaan kantor (tata kerja, prosedur kerja dan sistem
kerja), dinyatakn secara tertulis dan disusun sistematis sebagai produk kantor
yang siap disajikan bila mana diperlukan. Salah satu produk tersebut adalah warkat yang setiap catatan
tertulis maupun bergambar, sebagai bahan laporan factual (keadaan sebenarnya),
actual (hangat) dan reliable (nyata).
Setiap kantor, baik kantor pemerintah maupun sawasta, besar maupun kecil,
setiap hari banyak menerima maupun mengirim surat yang jumlahnya tentu
tergantung esar kecilnya kantor. Kantor yang besar dan luas jangkauannya
memerlukan lebih banyak surat yang harus ditangani dari pada kantor yang sempit
ruang lingkup usahanya. Namun semua itu harus mendapatkan perhatian yang besar,
agar memberi kesan yang baik dan menumbuhkan kepercayaan dari pihak
luar/masyarakat. Kantor yang berhasil menciptakan kesan yang baik merupakan promosi
secara tidak langsung, dan sebagai hasilnya dapat menambah relasi/hubungan
lebih luas.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan tulis-menulis adalah
kegiatan mencatat (menulis) surat dengan berbagai peralatan (alat-alat tulis)
tentang eterangan yang diperlukan sehingga berwujud tulisan yang dapat dibaca,
dikirim dan Disimpan.
Apabila masingmasing jenis kegiatan diperinci merupakan pekerjaan kantor.
Menurut Leffingwell dan EM Robinson,
yang dikutip Drs. Soedaryono
pekerjaan kantor dapat diperinci dalam kegiatan sebagai berikut:
1. Menerima pesanan-pesanan mengantarkan dan mengirimkan dengan kapal.
2. Membuat rekening.
3. Menyimpan warkat.
4. Menyampaikan utang dan mengumpulkan perhitungan yang belum selesai.
5. Mengurus, membagi-bagi, mengirimkan dan menyurat pos.
6. Pekerjaan memperbanyak warkat dan membutuhkan alat (duplicating and
addressing work).
7. Macam-macam pekerjaan seperti penelepon, menerima
tamu, pekerjaan
pesuruh (meycelianecus, such as telephone, receiving visitors, messengerservice).
8. Tugas-tugas khusus dengan maksud untuk menyederhanakan sistem,
menghapuskan pekerjaan yang tidak perlu.
9. Surat menyurat, mendikte, mengetik.
10. Membuat warkat, mencatat data yang diinginkan.
GR. Terry telah mengadakan penyelidikan pada perusahaanperusahaan di Amerika Serikat
untuk mengetahui banyaknya masing-masing kegiatan pekerjaan kantor. Hasil
penyelidikan
menunjukkan bahwa waktu kerja itu mempergunakan tujuh macam kegiatan
pekerjaan kantor yang pokok dengan perbandingan waktu dalam presentase sebagai
berikut:
1. Mengetik (typing)
= 24,6%
2. Menghitung (calculating) = 19,5%
3. Memeriksa (checking)
= 12,3%
4. Menyimpan warkat (filling) = 10,2%
5. menelpon (telephoning) = 8,8%
6. Menggandakan (duplicating) = 6,4%
7. Mengirim surat (mailing)
= 5,5%
8. Lain-lain
= 12,5%
Jumlah = 100%
Berdasarkan penelitian pekerjaan kantor menurut Leffing Well dan GR. Terry di atas, penullis menambahkan pekerjaan
kantor senyatanya dengan bahan baku dan pembekalan serta hasil yang
diperoleh,sbb:
1. Pekerjaan senyatanya, diantara lain meliputi:
– Mengetik – Menyalin
– Menghitung – Memilah-milah (sortir)
– Memeriksa – Melekatkan
– Menstensil – Menandai
– Membubuhkan cap/stempel – Menyampul
– Menelepon – Membagi- bagi
2. Bahan baku
Bahan baku yang lazim digunakan dalam pekerjaan kantor adalah:
– Abjad/huruf – Tanda baca
– Angka – Tanda hitung, dan
– Garis – Tulisan
Soal Latihan
- Uraikan
Karakteristik administrasi perkantoran menurut pendapat Mu sterlah
menyimak presntasi uraian materi di atas!
- Lakukan identifikasi Karakteristik administrasi
perkantoran pada kantor yang berada
didaerah tempat tinggalmu!
- Uraikan Azas-azas administrasi perkantoran dengan
benar!
- Jelaskan pekerjaan kantor yang terdapat pada kantor
disekitar tempat tinggal Mu!
- Jelaskan dibidang administrasi perkantoran pada
kantor di daerah kantor tempat tinggal Mu
5. Jabatan di bidang adminsitrasi perkantoran
Pengertian Jabatan
JABATAN (JOB) ialah sekumpulan PEKERJAAN
(JOB) yang berisi tugas-tugas yang sama atau berhubungan satu dengan yang lain,
dan yang pelaksanaannya meminta kecakapan, pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan yang juga sama meskipun tersebar di berbagai tempat.
Atas dasar hal tersebut maka ada beberapa jabatan
dibidang administrasi perkantoran antara lain:
1. Sekretaris
Sekretaris
adalah
seseorang yang membantu seorang pemimpin atau badan pimpinan atau perusahaan,
terutama untuk penyelenggaraan kegiatan administratif yang akan menunjang
kegiatan manajerial seorang pemimpin atau kegiatyan operasional perusahaan.
Kesekretarisan adalah
satuan organisasi yang melakukan rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan
perkantoran dan bantuan lainnya yang dilaksanakan sebagai kegiatan penunjang
supaya tujuan organisasi dicapai dengan lancar.
2. Klasifikasi Jabatan Sekretaris
Sekretaris
merupakan jabatan profesi yang menuntut syarat-syarat pengetahuan dan kemauan ekerja. Sekalipun sebutannya sama,
masingmasing sekretaris mempunyai kedudukan, wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda. Perbedaan tingkat kedudukan tergantung tempat dimana dalam
organisasi seorang sekretaris bekerja dan bertugas. Seorang sekretaris perusahaan
edudukannya berbeda, jika dibandingkan
dengan sekretaris lembaga sosial umpamanya. Dengan demikian syarat untuk menjadi
sekretaris perusahaan sudah barang tentu berbeda dengan syarat untuk menjadi sekretaris
lembaga pendidikan atau lembaga sosial. Sesuai dengan tingkat kedudukan
wewenang serta besar kecilnya tanggung jawabnya dapat dibedakan menjadi dua
kategori sekretaris yakni:
a. Sekretaris yang menjabat sekretaris pribadi.
Sekretaris yang
menjabat sebagai kepala sekretariat berfungsi sebagai pemimpin, membawahi
egawai-pegawai yang lain serta bertindak sebagai pimpinan dan melaksanakan
kepemimpinan. Sekretaris yang bertindak sebagai kepala sekretariat merupakan
salah satu anggota dalam organisasi, disamping masih ada juga kelompok pimpinan
yang lain. Sebagai kepala tata usaha dalam arti seluas-luasnya bertindak
sebagai pelayanan administrasi kepada seluruh organisasi. Sebutan lain bagi
sekretaris yang menjabat kepala sekretariat adalah executive secretary
(sekretaris yang berfungsi sebagai manajer).
Dalam perusahaan
sekretaris yang berfungsi sebagai manajer dikenal dengan sebutan business
secretary. Company secre tary sedangkan di lingkungan perhimpunan sering
disebut sekretaris partai, sekretaris kementrian, sekretaris dirjen dan masih
banyak contoh sekretaris yang menjabat sebagai manajer. Sebagai seorang manajer
maka sekretaris yang menjabat kepala mempunyai wewenang dan tanggung jawab
lebih luas, tidak hanya khusus menyelenggarakan tata usaha semata melayani
pimpinan organisasi saja,namun juga mengelola rganisasi.
Untuk itu
diperlukan mendalami tujuan organisasi dan azas-azas manajemen. Seorang
sekretaris yang menjabat kepala sekretariat mempunyai wewenang dan tanggung
jawab lebih luas, tidak hanya khusus menyelenggarakan ketatausahaan semata,
malahan sering menjadi orang yang menentukan kebijaksanaan dan mengambil
keputusan. Sekretaris pribadi bertugas memberi pelayanan kepada pimpinan. Sekretaris
yang berfungsi demikian disebut sekretaris pribadi dan dalam bahasa inggris
disebut private secretary. Seorang sekretaris pribadi tidak mempunyai anak
buah, berperan sebagai pembantu untuk
meringankan tugas pimpinan, sehingga pimpinan benar-benar dapat memusatkan
perhatiannya kepada masalah-masalah pokok guna keberhasilan tujuan oeganisasi.
Sekretaris
pribadi merupakan staf ahli yang khusus mempunyai keahlian di bidangnya. Tugas
pekerjaannya membantu pimpinan dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan
keahliannya, memberi saran dan pendapat agar pimpinan dapat mengambil keputusan
dengan bijaksana dalam memecahkan masalah. Sebagai contoh sekretaris pribadi
dapat dijumpai dikalangan para pejabat yang karena bidang tugasnya demikian
luas sehingga untuk menjangkau keseluruhannya diperlukan bermacam-macam
keahlian. Untuk itulah diperlukan sekretaris yang ahli di bidangnya, sehingga
pimpinan benar-benar dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya berkat bantuan
sekretaris yang ahli tersebut. Contoh kongkrit dari sekretaris pribadi antara
lain adalah sekretaris pribadi menteri, sekretaris direktor, sekretaris bupati,
sekretaris rektor di salah satu universitas yang mempunyai banyak fakultas. Sekretaris
pribadi juga dapat berfungsi sebagai pembantu umum dari pimpinan organisasi.
Sebagai pembantu umum berarti harus menangani halhal yang bersifat umum dan
rutin yang sesuai dengan tugas pokok seorang pimpinan. Tugas pekerjaan yang
tidak begitu penting dapat diserahkan kepada sekretaris pribadi. Perlu
ditegaskan bahwa fungsi bantuan sekretaris-sekretaris itu, baik sekretaris
mengepalai sekretaris maupun sekretaris pribadi yang bertugas memberi bantuan
adalah mutlak diperlukan dalam menyelesaikan tugas pekerjaan agar berhasil
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai organisasi. Apabila pimpinan hanya disibukkan dengan
masalah-masalah kecil yang harus diselesaikan sendiri, akan banyak menyita
waktu untuk tugas pekerjaan tersebut. Masalah tugas pimpinan adalah memikirkan
dan mengarahkan agar tujuan pokok dari organisasi dapat dicapai. Hal-hal
tersebut di atas menegaskan perlunya tugas bantuan yang dapat diselesaikan oleh
sekretaris. Adapula sekretaris yang menjabat sebagai pegawai biasa dan mempunyai
tugas pekerjaan tertentu seperti bidang pengetikan, steno, dikte, dalam bahasa
Inggris sekretaris demikian dinamakan typist secretary, stenographer secretary,
dan audio secretary.
Fungsi dari
sekretaris dibidang pengetikan, steno, dan dikte adalah membantu seorang atau
lebih anggota staf pejabat, di dalam organisasi maupun tata hubungan yang cepat
dan tepat, baik di dalam organisasi maupun dengan masyarakat diluar organisasi.
Tugasnya tidak hanya di bidang pengetikan, steno, maupun dikte saja, tetapi
masih ada tugas tambahan sebagai layaknya seorang pegawai. Hanya mereka memang
ahli bidangnya, yakni mengetik, steno, dan mengambil dikte baik langsung maupun
mempergunakan mesin.
b. Tugas Sekretaris Sebagai Manajer
Dalam organisasi
seorang sekretaris yang berfungsi manajer, non manajer, atau sekretaris yang
bertindak sebagai pegawai mempunyai wewenang dan tanggung jawab masing-masing
yang saling berbeda. Dalam tubuh organisasi ada pegawai yang bertindak sebagai
pimpinan, pengawas, staf, pegawai biasa atau pelaksana. Sekretaris yang
menjabat sebagai manajer menjabat kepala sekretariat. Kedudukannya dalam
organisasi sebagai pimpinan. Sedangkan sekretaris pribadi merupakan staf.
Typist secretary, stenographer secretary bertindak sebagai pegawai biasa atau
pelaksana.Karena sekretaris merupakan orang yang tugas pekerjaannya berfungsi sebagai
tenaga bantuan baik untuk seluruh organisasi maupun khusus pimpinan dan ada
yang berfungsi sebagai pegawai biasa, maka sekretaris dapat menjabat baik dalam
top organization, middle organization, atau lower organization. Dengan perkataan
lain jabatan sekretaris dimungkinkan ada pada tingkat bawah sehingga tingkat
atas. Uraian berikut akan memberikan gambaran lebih jelas tentang hubungan sekretaris
dalam jenjang organisasi, sehingga akan tercermin bahwa tugas pekerjaan
sekretaris sebagai tenaga bantuan cukup penting dalam ikut melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
3. Sekretaris Profesi Berdasarkan Tempat Kerja
Didalam kantor,
ada banyak sekretaris yang berfungsi sebagai tenaga bantu pada pimpinan kantor,
sekretaris macam ini adalah sekretaris profesi di tempat kerja.
a. Sekretaris
Sebagai Pimpinan Kantor
Agar dapat
memahami tugas pimpinan dalam organisasi guna memberi gambaran tugas sekretaris
yang bertindak sebagai pimpinan, terlebih dahulu akan diuraikan sedikit tentang
pokok-pokok pengertian organisasi dan struktur organisasi. Sesuai dengan sifat
sosial dan ciri kepribadian masing-masing
manusia berhasrat mengelompok, mempertahankan kelangsungan hidup dengan memenuhi
kebutuhan baik jasmani maupun rohani.
Kelompok manusia
yang berusaha meraih tujuannya merupakan wahana menimbulkan hasrat saling
membutuhkan, bantu membantu dan mau bekerja sama guna kelangsungan hidup.
Sekelompok orang yang bekerja sama mempunyai tujuan yang akan diperjuangkan itu belum mencerminkan
unsur dari organisasi. Dalam bekerja sama antar manusia diperlukan sistem serta
proses kerja sama yang serasi. Adapun unsur pokok dari organisasi adalah,
sebagai berikut:
a. Adanya sekelompok orang
b. Adanya sistem dan proses kerja sama, dan
c. Adanya tujuan yang akan dicapai
Kelompok orang
yang bekerja sama guna melaksanakan tugas pekerjaannya yang tujuannya sudah
diatur sedemikian rupa sehingga masing-masing mempunyai tugas, kedudukan,
wewenang, dan tanggung jawab. Pengaturan itu akan mencerminkan suatu kerangka
yang memberi petunjuk hubungan kerja sama. Kedudukan, besar kecil wewenang
serta luas tanggung jawab masing-masing pegawai dalam organisasi. Kerangka yang
menggambarkan keadaan tersebut dikenal dengan istilah struktur organisasi. Struktur
organisasi lazimnya diatur dengan corak tertentu sesuai dengan jenis organisasi
dan yang terkenal ada tiga, yaitu:
a. Organisasi Garis (Line Organization)
b. Organisasi Fungsi (Function Organization)
c. Organisasi Panitia (Committee Organization)
Setelah dipilih
struktur organisasi yang cocok, maka organisasi tidak cukup hanya memiliki
kerangka saja, masih diperlukan suatu tindakan atau proses pelaksanaan tujuan,
kerangka atau struktur organisasi merupakan wadah organisasi yang bersifat
statis, sedangkan proses pelaksanaan tugas pekerjaan mencapai tujuan sebagai
fungsi bertindak. Dalam organisasi sesuai dengan sifatnya dikenal jenjang
kepemimpinan yaitu ada yang dipimpin dan ada yang memimpin. Demikian pula pada
suatu kantor, ada kepala dan ada pegawai bawahannya.
Adapun tugas
kepala atau pimpinan kantor pada umumnya ialah memberi pengarahan dan pengaruh
kepada bawahan, agar mau dan bertingkah laku sedemikian rupa sehingga dapat melaksanakan
tugas pekerjaan sesuai dengan tujuan yang sudah digariskan. Sekretaris yang
bertindak sebagai kepala sekretariat pun mempunyai tugas mengarahkan dan
mempengaruhi agar tugas pekerjaan sekretariat dapat tercapai. Sekretaris yang
memimpin sekretariat berfungsi manajer, sehingga melaksanakan tugas-tugas
manajer dibidang tata usaha, guna membantu atau melayani keperluan
sekretariatnya. Tugas bantuan ini terdiri dari tugas-tugas pelayanan agar
terselenggara tugas kesekretarisan khususnya dan ketatausahaan pada umumnya. Tidak
jarang seorang sekretaris yang berfungsi sebagai pimpinan sekretariat juga
melaksanakan tugas penting untuk membantu pimpinan, termasuk membuat kebijaksanaan
dalam bentuk menetapkan keputusan. Sebagai pimpinan dalam bidang
kesekretarisan, maka dia membuat rencana, mengorganisasi baik bawahan dan
sarananya, bekerja sama-sama bawahan dan mengadakan pengawasan seperti layaknya
pimpinan. Untuk dapat menyelenggarakan fungsi kantor sekretariat yang
dipimpinnya, maka perlu memperhatikan faktor bagaimana mempengaruhi serta menggerakkan
bawahannya agar dapat melaksanakan tujuan sekretariat, antara lain dengan:
a. Memberi bimbingan sebaik-baiknya,
b. Menyelenggarakan sistem komunikasi yang baik,
c. Memberi perintah, instruksi, dan pengawasan, serta
d. Memberi
fasilitas agar pekerjaan dapat berlangsung dengan sebaik baiknya.
Perlu
diperhatikan bahwa tugas pekerja di bidang kesekretarisan memerlukan ketelitian
dan kecermatan, sehingga seorang sekretaris yang memegang pimpinan sekretariat
di untut mempunyai kepribadian dan kecakapan sebagai seorang pimpinan.
Kecakapan serta kemampuan menyelesaikan tugas kesekretarisan secara prima
menjadi tuntutan seorang sekretaris yang memimpin sekretariat.
b. Sekretaris Perorangan
Seorang
sekretaris yang membantu pimpinan tidak termasuk pimpinan dalam jenjang organisasi.
sekretaris demikian juga bertindak sebagai pimpinan, tetapi disebut sebagai
sekretaris yang berfungsi non manajer. Apabila seorang sekretaris menjabat
sebagai pimpinan sekretariat, ia mempunyai wewenang, tanggung jawab, dan
mempunyai pembantu berupa karyawan-karyawan bawahan. Tugas pekerjaannya adalah
pembantu ahli di bidang kesekretarisan. Ia sering dikenal dengan sebutan staff.
Adakalanya hanya sebagai tenaga bantuan yang memberi bantuan umum di bidang
kesekretarisan.
Sekertaris
perorangan dirasakan perlu mengingat pejabat pimpinan tidak semuanya dapat
menguasai masalah-masalah yang dihadapi. Untuk membantu kelancaran tugas-tugas
secara keseluruhan, maka pejabat pimpinan perlu didampingi seorang yang ahli
menangani masalah tertentu. Orang ini dinamakan tenaga staf. Tenaga staff
adalah tenaga yang ahli di bidangnya. Ia memberi bantuan kepada pimpinan dalam
memecahkan masalah khusus yang menjadi tugas pejabat pimpinan. Karena
keahliannya itulah pejabat staf diperbantukan kepada pimpinan dan diberi jabatan
sebagai sekretaris. Sekretaris non manajer yang berfungsi sebagai pembantu ahli
seorang pejabat dan disebut sekretaris pribadi.
Bagi pimpinan
yang menangani bermacam-macam masalah, kehadiran tenaga sekretaris pribadi sebagai
pembantu ahli amatlah penting. Sehingga pejabat pimpinan benar-benar dapat
mengambil keputusan untuk menggariskan kebijaksanaannya dengan setepat-tepatnya.
c. Sekretaris Politik di Jepang
Disini
diperkenalkan satu jenis profesi sekretaris yang sudah membudaya dinegara
tetangga dengan tujuan mudah-mudahan budaya profesi ini dapat ikut menyebar di
seluruh tanah air sehingga lowongan kerja bagi lulusan yang hendak bekerja
sebagai sekretaris menjadi banyak. Percaturan politik di Jepang banyak
menggunakan jasa dari profesi sekretaris.Mereka bekerja sebagai sekretaris yang
diperbantukan kepada para tokoh politik seperti anggota legislatif, pejabat
pemerintah eksekutif, para pejabat di bidang yudikatif, partai-partai politik,
organisasi-organisasi yang bernaung di bawah partai politik dan sebagainya,
baik di pusat maupun di daerah, baik yang besar maupun yang kecil, secara resmi
diakui di dalam undang-undang sehingga merupakan profesi yang sah dan
bergengsi. Mereka yang bekerja di bidang politik ini secara taris yang secara
umum berkonotasi sebagai profesi dari kaum wanita, tetapi pada kenyataannya,
sekretaris politik di Jepang itu banyak dijabat oleh kaum pria. Sekretaris
politik di Jepang ada dua macam:
1. Sekretaris resmi organisasi.
Sekretaris resmi organisasi ditetapkan
secara resmi dengan undang-undang legislatif pasal 132 yang berbunyi sebagai berikut:
’Setiap anggota
legislatif dalam bertugas akan dibantu oleh dua orang sekretaris resmi’.
Kedudukan sekretaris resmi itu lebih lanjut lagi juga diatur dengan
undangundang pegawai negeri pasal 2 ayat 3 butir 15 yang menyebutkan bahwa
sekretaris politik merupakan pegawai negeri khusus yang dibedakan dari pegawai
negeri lain. Perbedaan besarnya adalah keikutsertaan sekretaris politik
berkiprah dibidang politik yang merupakan salah satu larangan bagi pegawai
negeri biasa.
Dengan perkataan
lain, pegawai negeri biasa dilarang dalam kegiatan politik praktis, tetapi
sekretaris politik yang juga berstatus sebagai pegawai negeri tidak dilarang.
Sekretaris politik di bidang eksekutif maupun yudikatif kurang lebih sama.
Sekretaris politik resmi mendapat gaji resmi dari kas negara. Ada juga
sekretaris resmi yang ditempatkan oleh organisasi induknya, dalam kasus ini dia
akan mendapat gaji resmi dari organisasi induk sang tokoh politik.
2. Sekretaris pribadi
Tentang sekretaris pribadi, tidak
ditemukan ada undang-undang yang mengaturnya secara jelas. Tidak ada larangan
bagi tokoh politik untuk memakainya secara pribadi. Berarti pemakaian
sekertaris pribadi seratus persen berjalan berdasarkan kemauan dari pihak yang
mempekerjakannya yaitu tokoh politik. Para tokoh politik secara bebas dapat
mempekerjakan siapa saja yang disukainya sebagai sekretaris politik dengan
tanggung jawab sendiri dan pengupahan yang juga harus ditanggung sendiri secara
pribadi. Di sinilah terletak pengertian sekretaris pribadi yaitu sekretaris
yang diupah dengan penghasilan sendiri pemakainya.
Untuk memahami
seberapa jauh penghargaan yang diberikan kepada para sekretaris politik di
Jepang, kita bisa melihat situasi itu dari angka-angka penggajian resmi yang
beredar di masyarakat Jepang. Berdasarkan catatan pada bulan Agustus tahun
2002, ada tiga kelas sekretaris resmi yang diakui oleh undang-undang, yaitu (1)
Sekretaris kebijakan (2) Sekretaris kelas satu (3) Sekretaris kelas dua; gaji
resmi dari Sekretaris kebijakan adalah antara 440.000,- yen sampai 670.000,-
yen per bulan, untuk sekretaris kelas satu antara 420.000,- yen sampai
660.000,- yen per bulan, dan untuk sekretaris kelas dua antara 310.000,- yen
sampai 480.000,- yen. Untuk memahami lebih lanjut tentang angka-angka tersebut,
kita bisa membandingkannya dengan gaji resmi anggota legislatif. Berdasarkan
undangundang parlemen bulan Januari tahun 2000 pasal 35, seorang anggota
parlemen mendapat gaji 1.375.000,- yen per bulan, pada angka ini masih akan
ditambah lagi sejumlah tunjangan resmi sehingga seluruh penghasilan seorang
anggota parlemen menjadi lebih daripada 2 juta yen per bulan.
Untuk mengetahui
seberapa jauh nilai uang yen Jepang itu, bisa kita lihat dari nilai kurs mata
uang yen terhadap rupiah; pada bulan Nopember tahun 2007 ini satu yen Jepang bernilai
kira-kira Rp80,-. Berarti penghasilan resmi seorang anggota parlemen Jepang
adalah sekitar Rp 165 Juta per bulan dan penghasilan seorang sekretaris resmi
sekitar 30 sampai 40 juta rupiah per bulan. Dengan demikian, gaji seorang
sekretaris politik di Jepang adalah sekitar 18% sampai 25% dari gaji anggota
legislatif yang mempekerjakannya. Kalau demikian, hanya dari segi penggajian
saja sudah bisa dilihat kedudukan profesi sekretaris di masyarakat Jepang cukup tinggi sehingga bisa disebut sebagai
profesi yang bergengsi. Dari perbedaan gaji itu pun, bisa dilihat bahwa para
tokoh politik Jepang memang mampu menggaji sekretaris pribadinya sendiri karena
gaji dari seorang sekretaris pribadi pada dasarnya berada di bawah sekretaris
resmi. Tim penulis buku memperkenalkan sekretaris politik di Jepang dengan
harapan budaya ini bisa ikut menyebar di seluruh tanah air sehingga kegiatan
politik di tanah air bisa mendapat hiasan baru menuju ke arah yang lebih sehat.
Hal ini bukanlah isapan jempol cukup hanya dilihat dari sudut penggajiannya
saja.
Seorang lulusan
program administrasi perkantoran SMK dengan usia mudanya cukup hanya digaji
sekitar satu juta rupiah per bulan, di pihak lain anggota DPR mendapat gaji
resmi lebih dari Rp 20 juta per bulan, Depok sendiri konon menurut kabarnya
gaji anggota DPRD Depok adalah sebesar Rp 8 juta. Berarti jumlah sebesar satu
juta rupiah itu hanya merupakan 5% sampai 12,5% dari gaji resmi para anggota
legislatif sehingga kalau dibandingkan dengan kasus serupa di Jepang, dapat
dikatakan mereka semua mampu menggaji sekretaris pribadi masing-masing sebab
presentasi selisih gaji masih lebih baik kasus di Indonesia daripada kasus di
Jepang dengan perhitungan para lulusan SMK cukup digaji
sebesar satu
juta rupiah per bulan. Jika budaya Jepang itu bisa diterapkan, berarti kalangan
politik di Indonesia bisa ikut menyumbangkan tenaga untuk mengentaskan
kemiskinan yang ada di tanah air melalui sumbangan mereka kepada lulusan SMK.
Berarti pula mereka ikut memperluas lapangan pekerjaan bagi para generasi muda
lulusan SMK.
Tugas Manajer
Kantor
1. Pemahaman
informasi:
a. Proses memperoleh informasi mengenai cara melaksanakan tugas-tugas manajerial
(seperti inisiatif atau kreativitas sendiri, pelatihan, pengalaman kerja sebelumnya,
dan lain-lain).
b. Kemampuan menghimpun dan mendistribusikan informasi bisnis, dankemampuan
mengantisipasinya sekarang dan di masa datang. c. Jenis tugas-tugas
kepemimpinan yang dilaksanakan secara intern.
2. Informasi mengenai kemampuan bekerja:
a)
Kemampuan menyelesaikan pekerjaan yang menggunakan
pemikiran.
b)
Kemampuan mengambil keputusan dan mempartisipasikan
bawahan.
c)
Kemampuan membuat perencanaan, mengorganisasikan dan
mempartisipasikan bawahan, serta penjadwalan pelaksanaannya.
d)
Kemampuan mempertahankan produktivitas dan mewujudkan
keamanan, keselamatan, dan kepuasan kerja serta kebersihan lingkungan kerja. e.
Kemampuan melakukan pencatatan dan menyusun laporan kerja.
3. Informasi mengenai hubungan kerja dengan pihak luar:
a)
Kemampuan mempromosikan dan menjual atau memasarkan
produk atau pelayanan perusahaan.
b)
Kemampuan menyelesaikan masalah dan negosiasi dengan
berbagai pihak luar perusahaan.
c)
Kemampuan mendapatkan bahan baku dan perbekalan
lainnya.
4. Hasil Kerja:
a) Prestasi kerja sebagai inisiatif, kretivitas dan prakarsa sendiri sebagai
eksekutif.
b) Hasil kerja yang dicapai melalui bekerja di dalam tim.
5. Hubungan dengan para pekerja:
a. Kemampuan mempengaruhi dalam melaksanakan pekerjaan.
b. Tugas-tugas kepemimpinan yang telah dilaksanakan.
6. Konteks
pekerja lainnya:
a. Loyalitas
b. Disiplin
c. Kemandirian
d. Kepemimpinan dalam tim kerja
7. Karakteristik jabatan,
yang menyangkut
syarat-syarat formal dan informal sebagai manajer seperti sertifikat, tanggung
jawab, kontinuitas dalam bekerja penampilan sebagai eksekutif dan lain-lain. informasi-informasi
untuk menyusun deskripsi pekerjaan atau jabatan manajerial seperti ketengahkan
di atas, bukan kriteria jabatan manajerial (bukanlah kategori yang mati).
Karena pekerjaan atau jabatan tersebut bersifat kualitatif dan dinamis. Selanjutnya
untuk melakukan analisis pekerjaan atau jabatan yang penting di lingkungan
suatu perusahaan, seperti pekerja manajerial, staf, pekerja-pekerja kunci dalam
garis lini dan lain-lain. Yang berhubungan dengan produk dan pelayanan perusahaan,
diperlukan pengguna metode relevan, sehubungan dengan itu akan dilakukan
pembahasan mengenai metode dalam melaksanakan analisis pekerjaan atau jabatan. Selain
tenaga sekretaris sebagai tenaga staf ahli dibidangnya masih banyak jasa sekretaris
yang membantu pejabat pimpinan secara umum berupa petugas rutin dari pejabat
pimpinan. Akan tatapi, tidak jarang ia dimintai pendapat atau ide-ide rutin dan
bahkan sampai hal yang amat pribadi sifatnya.
Kehadiran
sekretaris pembantu umum pimpinan ini juga tidak kalah pentingnya agar pejabat
pimpinan benar-benar terkonsentrasi dalam menghadapi masalah pokok yang menjadi
tugasnya. Janganlah pejabat pimpinan direpotkan dengan masalah-masalah kecil
baik rutin atau insidental. Adapun fungsi dari sekretaris pribadi baik tenaga
staf ahli maupun sebagai pembantu umum pimpinan adalah membantu sekelompok atau
seorang pejabat pimpinan tingkat atas agar pekerjaan kantor rutin dapat
berjalan sebaik-baiknya. Disamping itu harus bertanggung jawab atas pekerjaan
utama yang dibebankan kepadanya juga bertanggung jawab bertanggung jawab akan
lancarnya pekerjaan kantor.
Sekretaris
sebagai pembantu pimpinan sering juga disebut sekretaris senior. Selain membantu
pimpinan tingkat atas bagi sekretaris yang befungsi sebagai tenaga staf ahli. Juga
berfungsi menyelenggarakan serta mengganti fungsi pimpinan mengambil keputusan,
membuat perencana, membantu mengadakan bimbingan dan juga melaksanakan
aktivitas manajemen. Masih ada juga jenis sekretaris dalam jenjang organisasi
yang tidak menjabat sebagi pimpinan sekretariat, pembantu pimpinan, tenaga staf
ahli maupun pembantu umum. Akan tetapi, sebagai tenaga karyawan biasa. Sekretaris
demikian berstatus sebagai karyawan dalam jenjang organisasi.
3 Profesi Sebagai Pegawai Administrasi
Sekretaris di mana pun tugasnya dalam jenjang organisasi pada dasarnya sama
yakni memberi bantuan baik kepada
pejabat pimpinan khusus maupun kepada organisasi pada
umumnya.
Dalam kenyataannya akan dijumpai bermacam-macam tugas sekretaris. Namun
kesemuanya adalah untuk membantu memberi pelayanan sebaik-baiknya kepada
pimpinan maupun kepada organisasi.
Sejumlah besar pekerjaan kesekretarisan memerlukan pegawai atau karyawan
yang bertugas melakukan pekerjaan kesekretariatan khususnya dan dikenal dengan
nama pegawai sekretariat. Dalam bagian disebut pengetikan, sekretaris.
Pendiktean dan dalam jenjang hanya sebagai pegawai biasa. Tugas junior dan
sering disebut sekretarisan ini merupakan tugas junior secretary atau junior.
Sekretaris yang berkedudukan sebagai pegawai biasa bertugas membantu
seseorang atau ebih anggota staf pejabat guna menyelenggarakan tata hubungan
dengan cepat dan tetap baik intern atau
ekstern. Petugas ini lazimnya bertugas mengetik, steno, menerima dikte baik
langsung atau melalui mesin, dan lain-lain. Mengingat tugas sekretaris
merupakan tugas pokok pelayanan administratif, maka masih banyak juga pegawai
sekretaris dengan tugas dan pekerjaan bermacam-macam, sesuai dengan kedudukan
dan wewenang yang diperoleh serta tanggung jawabannya. Dapat kiranya diberi
contoh pegawai sekretariat yakni:
a. Resepsionis yang bertugas membantu agar komunikasi berlangsung
lancar baik kedalam organisasi maupun
keluar organisasi dengan media pesawat telex menerima tamu perusahaan atau
perorangan.
b. Juru tulis, di lingkungan pamong desa dikenal dengan jabatan carik desa
bertugas membantu lurah dalam masalah catat mencatat, sehingga jabatan carik
identik dengan penulis lurah. Perlu ditekankan bahwa juru tulis me-rupakan ahli
bahasa clerk bahasa Inggris yang berarti pegawai sekretariat.
c. Juru steno,
tugas pekerjaan menyalin naskah dari tulisan steno yang diambil dari hasil ikte langsung atau penyalinan dari mesin
pendikte, yang kemudian disajikan dalam bentuk naskah yang telah diketik.
d. Juru tik, tugas pekerjaannya mempersiapkan surat-menyurat yang
akan dikirim mengerjakan pengaturan masalah pengetikan berupa naskah, table,
pengaturan, dengan format yang baik sehingga menarik dan mudah dibaca.
e. Juru arsip atau penata arsip, tugas pekerjaannya berhubungan dengan
masalah kearsipan dan penataan berkas. Juru telex, juru tulis, juru steno, juru
tik, dan juru arsip adalah pegawai sekretariat dan masih banyak lagi pegawai
sekretariat yang lain dengan tugas kewajiban yang berbeda. Kedudukan sekretaris
dalam jenjang organisasi baik sebagai pimpinan, tenaga staf atau pegawai biasa,
sebenarnya mempunyai peranan penting.
4. Peranan Sekretaris
1. Tugas Pokok
Peranan
seseorang dalam bidang usaha akan terlihat dari tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya. Makin besar wewenang makin besar juga tanggung jawab. Dalam
mengemban wewenang tersebut seseorang akan melaksanakan kewajiban sesuai dengan
wewenang yang ada di pundaknya. Kewajiban tersebut dilaksanakan dalam
tugas-tugas pekerjaan. Makin besar wewenang dan tanggung jawab maka tugas
pekerjaannya makin besar juga. Tugas pekerjaan itu dilaksanakan dengan menggunakan
tenaga dan pikirannya. Peranan seseorang nampak dari cara melaksanakan tugas
pekerjaan dengan menggunakan tenaga dan pikirannya semaksimal mungkin. Peranan
sekretaris pada jenjang mana pun, umumnya adalah sama yakni,
sebagai pembantu
yang melaksanakan tugas pekerjaan guna membantu pimpinan atau organisasi. Sebagai pembantu pimpinan selaku
sekretaris pribadi ia harus tanggap dalam membantu pimpinan demikian juga
sekretaris yang bertugas membantu organisasi. Peranan sekretaris sebagai
pembantu tersebut mungkin berupa penyelasaian rutin mempersiapkan tersedianya
fasilitas yang cukup guna kelancaran pelaksanaan tugas pimpinan. Tidak jarang
pula sekretaris dalam memberi bantuan baik kepada pimpinan maupun dalam
organisasi merupakan kunci keberhasilan pimpinan atau organisasi tersebut. Sekretaris
merupakan pembantu pimpinan sejak dari awal sampai tercapai tujuannya. Ia ikut
memecahkan masalah yang dihadapi pimpinan, memberi saran dan pendapat,
mempersiapkan fasilitas guna kemudahan tugas pimpinan, yang
akhirnya tujuan
dapat dicapai dengan hasil tanpa mengeluarkan biaya besar atau dengan perkataan tujuan dapat dicapai dengan
sebaik-baiknya. Sebagai pembantu pimpinan, maka seorang sekretaris merupakan
penghubung pimpinan dengan relasi atau pejabat yang akan mengadakan pembicaraan
juga perlu menciptakan suasana yang harmonis antara perusahaan atau
organisasinya dengan masyarakat luar. Ia memberikan informasi kepada pejabat
yang akan berhubungan atau masyarakat yang ingin mengetahui aktivitas
organisasi, sehingga akan tercipta yang akan baik dari pimpinan yang
bertanggung jawab atas maju mundurnya organisasi yang dipimpinnya. Setelah
mengerti peranan sekretaris dalam memberi bantuan pimpinan secara garis besar
maka peranan sekretaris dalam memberi bantuan pimpinan tersebut diperinci dalam
tugas-tugas yang bersifat protokoler, disamping masih ada tugas pokok yang
sesuai dengan kedudukan sekretaris itu sendiri. Dalam bahasan ini ditekankan
tugas pokok sekretaris di bidang pelayanan kantor.
a. Menyelenggarakan tugas umum sekretaris untuk meringankan pimpinan
seperti menerima dikte dan penyalinannya menjadi bentuk naskah yang terketik
rapi.
b.
Menyelenggarakan surat-menyurat dan membuat konsep surat serta laporan.
c. Mengurus
masalah pengetikan dan percetakan, penggandaan.
d. Mencari
informasi dan berkomunikasi.
e. Mengurus
ketatausahaan lainnya seperti menata arsip, ekspedisi, urusan pos dan
lain-lain. Tugas protokoler dapat disebutkan antara lain sebagai berikut:
a. Menerima
tamu, mengatur perjanjian, menerima pesanan melalui telepon atau surat.
b. Mempersiapkan
rapat formal maupun informal
c. Mengatur jamuan
antarpejabat, mengirim surat undangan, memilih tanda mata untuk acara tukar
menukar kenangan.
d. Menghubungkan
bawahan dan atasan yang akan merundingkan aktivitas kerja.
e. Mengatur
bawahan dan atasan yang akan merundingkan aktivitas kerja.
f. Mengatur
penerimaan tamu dengan segala fasilitas yang diperlukan.
Dengan demikian tugas pokok seorang sekretaris dan selanjutnya masih ada tugas
sampingan yang tak kalah pentingnya guna menunjang tugas pokok tersebut.
2. Tugas Khusus
Tugas yang tidak termasuk tugas pokok dan tugas protokoler disebut tugas khusus,
antara lain:
a. Pengurusan perjalanan dinas
Tugas sekretaris
dalam pengurusan perjalanan dinas berupa pengurusan rencana, masalah imigrasi
(paspor, visa, health certificate, dan lain-lain) tiket, akomodasi, hotel dan
lain-lain.
b. Pengurusan kas kecil
Guna keperluan
yang bersifat kecil seperti membeli bunga, memesan minum untuk tamu, ongkos
parkir dan lain-lain keperluan sehari-hari. Sekretaris dalam mengurus
tugas-tugasnya diperlukan uang yang siap dapat dipergunakan sewaktu-waktu. Dan
untuk keperluan tersebut diambil dari dana kas kecil yang menjadi tanggung
jawab sekretaris. Sekalipun dana itu kecil, akan tetapi sekretaris wajib
mengurusnya baik-baik.
5. Pegawai Administrasi
1. BidangTata Persuratan
A. Bagian penerimaan dan pengiriman surat
1. Menerima surat-surat, mencatat dalam buku agenda, memberi label pada
surat atau lembar disposisi, mendistribusikan kepada yang berwenang.
2. Memberi nomor dan tanggal surat yang keluar, mencatat dalam buku agenda menyampul
dan mengirimkan, baik langsung maupun melalui kurir.
3. Memberi nomor surat-surat kawat dan telex, mencatat dalam buku agenda
dan menyerahkan kepada unit yang bersangkutan untuk dikirim.
4. Membuat statistik atas surat-surat yang masuk dan keluar secara
periodik, termasuk surat kawat, dan telex.
B. Bagian
pengetikan dan penggandaan
1. Pengetikan konsep-konsep surat, daftar blangko dan karangan-karangan
untuk konsumsi keluar organisasi.
2. Memperbanyak surat-surat dengan stensil, fotokopy, atau alat-alat atau
mesin pengganda yang ada.
3. Menyusun dan menyimpan berbagai
jenis sheet atau master secara teratur.
4. Memelihara alat-alat yang ada pada seksi itu
(pemeliharaan ringan).
5. Membuat statistik penggandaan.
C. Bagian kearsipan dan dokumentasi
1. Mengurus tata kearsipan surat-surat, termasuk menyusun, menyimpan dan memelihara
arsip.
2. Mengatur dan menyimpan serta memelihara surat-surat yang berharga atau dokumen.
3. Mencatat, memberi kode klasifikasi, dan nomor surat-surat yang disimpan.
2. Bidang Perlengkapan
A. Bagian pengadaan barang
1. Merencanakan jenis barang yang diperlukan dalam pekerjaan, baik
pekerjaan perkantoran maupun pekerjaan lapangan.
2. Menyediakan barang-barang kebutuhan sesuai dengan keperluan, baik
melalui pembelian, pinjaman, hibah, maupun membuat sendiri.
3. Menerima dan menyimpan, barang-barang sebelum diserahkan kepada unit pemakai.
4. Membuat catatan dan daftar atas barang-barang inventaris secara keseluruhan,
berikut perubahan status dan lokasi barang tersebut.
5. Merencanakan dalam melaksanakan penghapusan barang
inventaris, sesuai
6. kriteria penghapusan barang inventaris.
B. Bagian pemeliharaan
1. Memelihara barang-barang inventaris kantor, seperti gedung kantor, rumah
dinas, mesin-mesin, kendaraan, pesawat telepon atau telex, meja kursi lemari, dan
peralatan lainnya.
2. Memperbaiki kerusakan yang terjadi atas barang-barang inventaris baik dilakukan
sendiri maupun oleh pihak ketiga.
3. Memelihara kebersihan gedung ruang kerja, ruangan-ruangan lain dalam gedung
termasuk kamar kecil.
4. Memelihara halaman, taman, selokan, pagar,
lampu-lampu hias dan lain-lain.
C. Bagian bangunan
1. Merencanakan pembangunan rumah-rumah dinas, mess, dan bangunan lain dilingkungan
kerja.
2. Mengatur dan mengurus alokasi dan realokasi rumah dinas dan
aturan-aturan mengenai penempatan.
3. Mengurus dan menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan izin-izin
bangunan, izin penempatan, dan izin perombakan dan mengurus berbagai fasilitas
bangunan tersebut.
3. Bidang Kerumahtanggaan Kantor
A. Bagian pelayanan atau
keamanan
1. Mengatur pemakaian ruang kerja dan ruang rapat,
termasuk tata ruang.
2. Menyiapkan jamuan dan melayani rapat-rapat, pertemuan, konferensi, dan sejenisnya.
3. Menyiapkan dan melayani kebutuhan minuman harian bagi pegawai dan tamu.
4. Mengatur ketertiban tamu-tamu, parkir kendaraan bermotor.
B. Bagian perjalanan dinas
1. Mendapatkan data dan keterangan mengenai aturan perjalanan dalam dan
luar negeri dengan menggunakan sarana angkutan yang ada.
2. Mengurus dan menyelesaikan surat-surat berkenaan dengan perjalanan dalam
dan luar negeri, bagi pegawai dan pejabat.
3. Membuat perhitungan biaya perjalanan dalam dan luar negeri dan
menyiapkan surat-surat pembayaran.
4. Menyelesaikan surat-surat pertanggungjawaban perjalanan.
4. Bidang Hubungan Masyarakat
A. Bagian langganan dan penerbitan
1. Merencanakan dan menyelenggarakan penerbitan majalah atau buletin serta mengatur
pendistribusiannya baik di dalam maupun luar kantor.
2. Mengurus dan mengatur langganan surat kabar, majalah, atau media cetak lainnya.
3. Membuat catatan-catatan penting atau kliping yang dibuat media cetak
yang berhubungan dengan organisasi atau kantor.
4. Menerima dan meneliti semua tulisan untuk dimuat dalam media cetak.
B. Bagian penerangan dan dokumentasi
1. Mengambil, menganalisa, dan merumuskan berita-berita penting dari
harianharian yang terbit dalam maupun luar negeri.
2. Menyajikan berita-berita hangat (actual) kepada pemimpin yang terkait.
3. Mengatur dan menyusun dokumen dan membuat kliping koran yang erat hubungannya
dengan organisasi, untuk disimpan agar mudah menemukannya kembali.
C. Bagian hubungan masyarakat
1. Mengatur, menyelenggarakan acara-acara pertemuan dengan badan legislatif
baik dalam rangka tukar pendapat maupun konsultasi.
2. Mengatur dan menyelenggarakan pertemuan dengan pihak ketiga (wartawan atau
delegasi).
3. Menghimpun dan menyimpan data mengenai kebijaksanaan pemerintah dan kegiatan
pihak swasta yang berhubungan dengan kantor, dalam rangka koordinasi kerja.
4. Menggalang usaha kerja sama bidang kehumasan dengan pemerintah dan swasta
dalam rangka pengembangan kegiatan kantor atau organisasi.
D. Seksi Protokol
1. Mengatur dan mengurus tamu-tamu yang akan bertemu dengan pucuk pimpinan
baik atas perjanjian maupun yang bersifat mendadak.
2. Mendampingi pejabat tinggi atau pucuk pimpinan yang meninjau unit-unit
kerja atau melakukan perjalanan dinas kedaerah lain.
3. Mengatur tata upacara secara protokoler pada pertemuan-pertemuan atau upacara
yang dihadiri pejabat-pejabat tinggi organisasi.
4. Mengurus kelengkapan-kelengkapan protokoler pada pertemuan, perjalanan dinas
dan lainnya berkenaan dengan aturan-aturan keprotokoleran.
5. Bidang Organisasi dan Tata Kerja
A. Bagian organisasi
1. Menelaah perkembangan organisasi dan kemanfaatan hubungan dengan kemajuan
dalam bidang manajemen.
2. Meneliti data hubungan kerja antara unit guna meningkatkan koordinasi
dan kelancaran pekerjaan.
3. Merencanakan perubahan atau pembaharuan organisasi dan perincian serta perumusan
tugas kewajiban unit-unit organisasi.
4. Mempersiapkan data dan surat-surat keputusan mengenai organisasi kerja, hubungan
kerja, perincian tugas, kewajiban dan perumusan ketentuanketentuan lain dalam
bidang keorganisasian.
B. Bagian tata kerja
1. Merencanakan suatu sistem, tata kerja, metode dan prosedur masing-masing
pekerjaan, sehingga diperoleh efisien kerja yang tinggi.
2. Melakukan penelitian atas pekerjaan mengenai ukuran-ukuran waktu,
satuan, jarak, berat, luas, dan lain-lain untuk keperluan standar pekerjaan.
3. Melakukan usaha-usaha untuk penyederhanaan kerja, menuju kecepatan, ketepatan,
kelancaran, dan kerapihan pekerjaan.
4. Membantu unit-unit kerja menciptakan formulir-formulir yang diperlukan
secara tepat sesuai dengan kebutuhan.
C. Bagian pengembangan metode
1. Mengadakan penelitian atas metode kerja yang telah berjalan, apakah
sudah sesuai dengan kebutuhan atau perlu penyempurnaan.
2. Menciptakan metode baru terhadap cara kerja sesuai dengan perkembangan teknologi,
baik dalam bidang administtratif maupun teknik operatif.
3. Mengadakan penelitian perbandingan terhadap metode dari kantor atau organisasi
lain yang sejenis, dalam rangka penyempurnaan sistem kerja.
4. Mengusahakan adanya inovasi dalam kantor atau organisasi.
Sekali lagi dikemukakan, bahwa susunan, pengelompokan, nama unit kerja,
uraian tugas, dan istilah-istilah yang disebutkan di atas tidak mutlak.
Masing-masing organisasi atau kantor dapat melakukan variasi sesuai kebutuhan,
ruang lingkup atau besar kecilnya organisasi yang bersangkutan. Paling tidak
dengan penyajian susunan organisasi di atas, dapat diketahui macam dan ruang
gerak dari manajemen perkantoran dalam keadaan sehari-hari.
Soal Latihan
- Jelaskan
Karakteristik administrasi perkantoran menurut pendapat Mu sterlah
menyimak presntasi uraian materi di atas!
- Jelaskan Azas-azas administrasi perkantoran
dengan benar!
- Jelaskan pekerjaan kantor yang terdapat pada suatu
kantor!
- Jelaskan bidang
administrasi perkantoran pada
kantor!
- Jelaskan Peranan sekretaris pada sebuah perusahaan!
Isilah
tabel berikut dengan benar!
No.
Nama Jabatan
Tugas Yang dilakukan
1.
Sekretaris
pribadi
2.
Hubungan Masyarakat
3.
Tata Persuratan
4.
Bidang Perlengkapan
5.
Bidang Organisasi dan Tata Kerja
Tugas Kelompok
Buatlah kelompok beranggotakan 4 orang, maka lakukan:
1.
Kunjungi sebuah kantor didaerah
tempat tinggal Mu!
2.
Amati jenis-jenis pekerjaan kantor
pada kantor tersebut!
3.
Buat sebuah laporan berbentuk naskah
mengenai jenis-jenis pekerjaan kantor pada kantor didaerah tempat tinggal Mu!
4.
Lakukan presentasi di depan kelas dari hasil kunjunan
tersebut!
4. Struktur
organisasi kantor
Struktur organisasi bersifat unik,
tidak ada organisasi yang mempunyai struktur yang sama persis dengan yang lain. Namun mereka dapat diklasifikasikan
menurut kesamaan elemennya. Masalah utama dalam mendesain struktur
organisasi adalah memilih bentuk dasar struktur organisasi.
1.
STRUKTUR ORGANISASI MENURUT FUNGSI DAN MENURUT PRODUK
- Metode untuk mendesain struktur organisasi adalah
dengan melakukan pembagian tugas-tugas, menetapkan hirarki wewenang,
menetapkan hubungan vertikal dan horizontal untuk mencapai koordinasi.
- Penganut teori klasik menekankan pembagian tugas dan
pengelompokannya menurut fungsi.
- Pendekatan modern menekankan pentingnya hubungan
horizontal dalam organisasi dan penggunaan unit-unit lengkap pada
bagian-bagian organisasi untuk memudahkan koordinasi.
- Dengan demikian terdapat dua bentuk dasar struktur
organisasi yaitu:
1)
Struktur fungsional dan
2)
Struktur produk (unit organisasi
yang lengkap)
a. Struktur
Fungsional
• Dasar pengelompokan kegiatan adalah sumber (resources)
yang berarti setiap fungsi merupakan bagian yang menyediakan sumber
(misalnya bagian produksi, keuangan, pemasaran, personalia, penelitian dan
pengembangan).
• Kegiatan dan manusia dikelompokkan bersama
berdasarkan dasar kesamaan pekerjaan, ekahlian, tujuan atau penggunaan
sumberdaya seperti produksi, keuangan, penjualan, sdm dan teknik.
• Kegiatan pengolahan dan pelayanan informasi
yang ada pada bagian produksi, pemasaran, dan seluruh bagian lainnya disatukan
menjadi satu bagian yaitu bagian tatausaha
• Tujuan: mengembangkan dan menggunakan keahlian kegiatan utama organisasi
dan untuk memastikan stabilitas, keberlangsungan dan minimalisasi gangguan
terhadap barang atau jasa
KELEBIHAN STRUKTUR FUNGSIONAL
1.
Paling sesuai untuk lingkungan yang stabil
2.
Dapat mencapai efisiensi ekonomis pada masing-masing
bagian
3.
Merangsang berkembangnya keterampilan fungsional
4.
Mampu mencapai sasaran bagian (fungsi)
5.
Sesuai untuk organisasi berukuran kecil sampai dengan
sedang
6.
Baik jika ada satu atau sejumlah kecil jenis produk
KELEMAHAN STRUKTUR FUNGSIONAL
1.Respon
organisasi thd perubahan lingkungan agak terlambat
2.Pengambilan keputusan menumpuk pada puncak organisasi sehingga beban
impinan menjadi terlalu berat
3.Koordinasi
antar bagian/fungsi tidak terlalu baik
4.Inovasi
terbatas
5.Pandangan terhadap sasaran organisasi agak terbatas, cenderung hanya
memperhatikan sa
b. STRUKTUR PRODUK
Struktur
Produk terdiri dari bagian-bagian yag masing-masing merupakan unit organisasi
lengkap dengan memiliki seluruh fungsi yang diperlukan
KELEBIHAN
STRUKTUR PRODUK
1.Paling
sesuai untuk lingkungan tidak stabil dengan perubahan yang cepat
2.Penanggung
jawab produk jelas sehingga konsumen bisa puas
3.Koordinasi
antar fungsi jadi baik
4.Bagian-bagian
dapat beradaptasi dengan baik terhadap tuntutan dari luar
5.Sesuai
untuk organisasi besar
6.Baik
jika ada banyak jenis produk
KEKURANGAN
STRUKTUR PRODUK
1.Tidak
mampu mencapai efisiensi ekonomis
2.Koordinasi
antar produk sulit
3.Keahlian
teknis hilang karena tidak ada spesialisasi fungsional
4.Integrasi
ataupun standardisasi antar produk sulit tercapai
c. STRUKTUR CAMPURAN (HIBRIDA)
• Struktur
campuran adalah bentuk gabungan antara struktur produk dan struktur fungsional.
• Dalam struktur
campuran fungsi-fungsi yang penting bagi setiap produk dimiliki secara lengkap
oleh setiap unit organisasi, tetapi ada beberapa fungsi tertentu yang berada di
bawah penguasaan pusat perusahaan.
• Struktur
produk terjadi pada fungsi-fungsi yang dimiliki secara lengakap oleh seluruh
unit organisasi . struktur fungsional mencakup fungsi-fungsi yang tetap
dikuasai oleh pusat perusahaan.
• Sering digunakan untuk memenuhi
permintaan berbeda pada perusahaan yang
menghadapi karakteristik
lingkungan, dari stabil ke perubahan cepat
d. STRUKTUR MATRIKS
•Manusia dan
aktivitas dikelompokkan dalam tim multi fungsi menurut proyek atau kontrak. Tim
bersifat sementara, selama umur proyek dan diambilkan dari fungsi berbeda
sehingga setiap orang mempunya dua manajer, satu manajer proyek, satu manajer
fungsional.
•Struktur
matriks diciptakan dengan maksud untuk menggabungkan kelebihan struktur
fungsional dan kelebihan dari struktur produk secara bersamaan
• Struktur matriks digunakan
apabila struktur fungsional maupun struktur campuran
ternyata tidak lagi mampu
menjawab tuntutan lingkungan terhadap organisasi.
•Contoh organisasi dengan struktur matriks diperlihatkan pada gambar yang
berikut.
•Tujuan: keterpaduan keahlian dan sumberdaya dengan kebutuhan pelanggan dan
persyaratan teknis dan bisnis proyek dan kontrak dan untuk mengadaptasi
perubahan lingkungan dinamis yang cepat
KELEBIHAN STRUKTUR MATRIKS
1. Mampu mencapai tingkat koordinasi yang diperlukan dalam menjawab
tuntutan ganda dari lingkungan
2. Dapat memanfaatkan karyawan secara fleksibel menurut jenis produk
3. Sesuai untuk mengambil keputusan yang rumit serta lingkungan yang tidak
stabil dengan frekuensi perubahan yang tinggi
4. Memberikan kesempatan yang sama untuk pengembangan ketrampilan integrasi
maupun produk
5.Sangat sesuai untuk organisasi ukuran sedang dengan beberapa jenis produk
KEKURANGAN STRUKTUR MATRIKS
1.Adanya wewenang ganda menimbulkan kebingungan dan frustasi
2.Karyawan perlu dilatih agar mempunyai ketrampilan dalam berhubungan
dengan
karyawan lainnya
3.Menghabiskan banyak waktu untuk pertemuan koordinasi den penyelesaian
masalah
4.Hanya bisa berjalan lancar jika karyawan mengerti sifat struktur matriks,
menganut
hubungan kolegial, bukan hubungan
vertikal
e. Unsur-unsur Struktur
Organisasi
1. Fungsi Strategic Apex dipegang oleh
“penentu” kebijakan organisasi, yaitu Top
management yang diberi tanggung
jawab atas keseluruhan organisasi
2. Fungsi Middle Line dipegang oleh orang/unit yang bertugas sbg
penghubung antara Strategic Apex dgn Operating Core.
3. Fungsi
Technostructure dijalankan oleh orang/unit kerja yg berfungsi sbg
“analis”
yang melayani kepentingan organisasi dalam
melakukan standarisasi tertentu
dalam organisasi
4. Fungsi Support
Staff seperti halnya Technostructure, ditempati oleh orang-orang yang mengisi unit staf yang memberi jasa
pendukung tidak langsung kepada
organisasi.
5. Fungsi Operating Core dijalankan oleh unit/individu yang berhubungan
langsung dengan “klien”. Satuan
pelaksana , yang melakukan pekerjaan dasar yang berhubungan dengan produksi (barang /
jasa )
Soal latihan
1. Jelaskan yang dimaksud struktur organisasi!
2. Jelaskan bentuk-bentuk struktur organisasi!
3. Jelaskan keunggulan dari masing-masing bentuk struktur organisasi!
4. Jelaskan kelemahan dari masing-masing bentuk struktur organisasi!
5. Jelaskan unsur struktur organisasi!
Tugas Kelompok
Buatlah kelompok masing masing kelompok terdiri dari 4
orang, maka :
1. Kunjungi kantor disekitar tempat tinggal Mu!
2. Amati bentuk struktur organisasi kantor
di daerah tempat tinggal Mu!
3. Buat laporan dari hasil kunjungan secara tertulis!
4. Presentasikan di depan kelas laporan hasil pengamatan tersebut!
3. Menjelaskan Komunikasi kantor
1.
Berkomunikasi di tempat kerja
Agar
didalam berkomunikasi di tempat kerja dapat dilakukan secara efektip, maka harus diperhatikan hal-hal sebagai
berikut.
1)
Memahami
pengertian komunikasi
2)
Memahami
unsur-unsur komunikasi, yang meliputi adanya komunikator, berita atau pesan,
komunikan/penerima berita, dan respon atau tanggapan.
3)
Memilih
media komunikasi yang tepat, yang terdiri dari media komunikasi audial, media
komunikasi visual, dan media komunikasi audio-visual.
4)
Azas-azas
komunikasi yang harus diperhatikan adalah kemudahan dalam pengeiriman
informasi, informasi mudah dimengerti, kesamaan pengertian, penggunaan alat
komunikasi yang sederhana, dan informasi harus bermanfaat
5)
Agar
pesan atau informasi yang disampaikan mudah difahami oleh pihak audiens, maka
komunikator harus memahami dan menerapkan prinsip-prinsip berbicara efektif
yang meliputi tahap pendahuluan, isi atau materi dan penutup.
6)
Agar
pesan atau informasi yang diterima mudah difahami, maka komunikan harus dapat
menerapkan teknik mendengarkan yang efektif.
7)
Agar
konflik di tempat kerja dapat dihindari dan diatasi, maka setiap anggota
organisasi harus mampu mengidentifikasi terjadinya konflik dan memberikan
solusi untuk mengatasi konflik.
8)
Solusi
untuk mengatasi konflik di tempat kerja dapat dilakukan dengan menghindari
sumber konflik, netralisasi sikap, mengubah sikap, blending atau mencari titik
persamaan, dan understanding atau memecahkan masalah bersama-sama.
2.
Memberi bantuan pada pelanggan
Memberikan
bantuan kepada pelanggan sangat berkaitan erat dengan masalah pelayanan prima.
Pelayanan prima (excellent service) adalah suatu pelayanan yang terbaik dalam
memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan.
a.
Sikap Dalam Bekerja
Dalam
bekerja kita tidak seorang diri, melainkan dalam bentuk tim. Oleh karena kita
bekerja dalam tim maka perlu memperhatikan sikap terhadap orang lain, baik
atasan, teman sekerja, maupun anak buah. Berikut ini diuraikan bagaimana kita
harus bersikap dalam bekerja.
1. Sikap terhadap rekan kerja
·
Bersikap
baik dan bersahabat dalam melaksanakan koordinasi
·
Menghindari
ucapan atau kata-kata yang tidak sopan, atau tidak pantas untuk diucapkan
·
Menghindari
sikap dan ucapan yang bernada bermusuhan
·
Menjauhi
sikap berprasangka buruk terhadap atasan dan teman sekerja
·
Tidak
membicarakan kelemahan atasan dan teman sekerja didepan umum
2.. Sikap terhadap atasan
·
Menghindari
sikap menolak tugas yang menjadi tanggungjawabnya
·
Tidak
bersikap mengambil muka dan mengorbankan teman sekerja
·
Tidak
mengambil kebijakan melampaui atasan dalam hal menyangkut keputusan
·
Mengusahakan
agar atasan selalu memperoleh informasi yang benar
·
Menunjukkan
kerja sama yang baik, jujur dan penuh pengabdian
·
Menghargai
tanggungjawab, wewenang, dan kebijakan atasan
3. Sikap terhadap bawahan
·
Tidak
bersikap terlalu lugas dan suka membual
·
Tidak
menjanjikan hal-hal yang kiranya tidak dapat dipenuhi
·
Tidak
mengkhianati kepercayaan yang diberikan oleh bawahan
·
Bersikap
bijaksana dalam mengambil suatu keputusan
·
Bersikap
terbuka dan transparan dengan menerima dan menampung pengaduan dan keluhan
bawahannya
·
Menerima
dengan bijaksana segala kritik dan saran-saran yang sifatnya membangun
4.
Penanganan Keluhan Pelanggan
Penanganan
keluhan pelanggan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan prima.
Oleh karena itu, menanggapi dan menangani keluhan pelanggan perlu mendapatkan
prioritas dalam penangannya. Penanganan keluhan pelanggan dapat dimulai dengan
mengidentifikasi sumber permasalahan yang menyebabkan pelanggan merasa tidak
puas. Sumber masalah harus diatasi agar dimasa mendatang tidak terjadi lagi
masalah yang sama.
Ketidak
puasan pelanggan akan semakin besar apabila keluhannya tidak segera ditangani
dengan baik. Hal ini dilakukan agar jangan sampai pelanggan berprasangka buruk
atau negatif (negative thinking) terhadap perusahaan. Pelanggan hanya
menginginkan pihak perusahaan dapat menunjukkan perhatian terhadap ketidak
puasannya.
Terdapat lima
cara dalam menangani keluhan pelanggan, yaitu:
a.
Bersikap
empati terhadap pelanggan yang kecewa
b.
Kecepatan
dalam menangani keluhan
c.
Kewajaran
atau keadilan dalam memecahkan permasalahan keluhan
d.
Kemudahan
bagi pelanggan untuk menghubungi perusahaan
e.
Menerapkan
konsep Total Quality Service (TQC)
Konsep
Total Quality Service (TQC) berfokus pada lima bidang sasaran, yaitu:
· Fokus kepada
pelanggan
· Keterlibatan
total
· Pengukuran
· Dukungan
sistematis
· Perbaikan
berkesinambungan
Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa menanggapi dan menangani keluhan pelanggan
merupakan salah satu prinsip pelayanan prima yang harus diperhatikan oleh
tenaga pelayan/penjual atau perusahaan
3.
Bekerja dalam satu tim
Dalam
bekerja kita tidak seorang diri, tetapi bekerja dengan orang lain dalam satu
tim. Oleh karena itu, kita perlu mempelajari prinsip-prinsip bekerjasama dalam
satu tim. Bagaimanakah prinsip-prinsip bekerjasama dalam satu tim itu, akan
diuraikan seperti berikut ini.
a. Pengertian tim
Dilihat
dari asal katanya tim (team) merupakan terjemahan dari kata Inggris,
yaitu together, everyone, dan achieves, yang artinya
bekerjasama. Maksudnya jika sesuatu pekerjaan dikerjakan dengan cara
bekerjasama maka akan dapat mencapai hasil yang lebih baik.
Tim
merupakan bentuk khusus dari kelompok kerja yang berbeda dengan bentuk-bentuk
kelompok kerja yang lainnya. Tim beranggotakan orang-orang profesional yang
dikoordinasikan untuk bekrjasama dalam menangani suatu tugas atau pekerjaan
tertentu.Dengan kata lain tim adalah sekelompok orang dengan berbagai latar
belakang keahlian yang menjalin kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
b. Ciri-ciri sebuah tim
Ciri-ciri sebuah tim
adalah sebagai berikut.
·
Setiap
anggota tim mempunyai ciri dan identitas yang sama
·
Setiap
anggota tim mengetahui misi, tujuan dan sasaran yang ingin dicapainya
·
Setiap
anggota tim dibawah seorang pimpinan yang sama
·
Setiap
anggota tim merasakan dampak keberhasilan dan kegagalan
·
Setiap
anggoata tim saling bekerja sama dan berkolaborasi dalam melaksanakan tugas
·
Tim
terdiri dari berbagai macam orang dengan latar belakang keahlian berbeda-beda.
c. Faktor-faktor pembentukan tim
Faktor-faktor yang
mendasari pembentukan tim adalah sebagai berikut
·
Pemikiran
dua orang atau lebih cenderung lebih baik dari pada hasil pemikiran satu orang
·
Konsep
sinergi (1+1 > 2), yaitu bahwa hasil keseluruhan (tim) jauh lebih baik dari
pada jumlah bagiannya
·
Anggota
timdapat saling mengenal dan saling percaya, sehingga mereka dapat saling
membantu dan bekerja sama.
·
Kerja
sama tim dapat menyebabkan komunikasi terbina dengan baik
Tim
atau kelompok kerja umumnya bermuara untuk mensukseskan tujuan suatu
organisasi. Tim merupakan pengembanganm dari suatu manajemen strategi dalam
suatu organisasi, institusi, atau perusahaan. Kelompok kerja ini merupakan unit
yang fundamental dari suatu organisasi.
Orang
pada umumnya setuju bahwa dalam lingkungan pekerjaan jarang terjadi bahwa suatu
keberhasilan merupakan hasil dari prestasi satu orang. Keberhasilan itu
merupakan hasil prestasi bersama seluruh anggota tim.
d. Karakteristik sebuah tim
Tidak
semua kumpulan orang dapat dikatakan suatu tim. Untuk menjadi suatu tim,
kumpulan orang itu harus mempunyai karakteristik sebagai berikut.
·
Ada
kesepakatan terhadap misi tim
·
Semua
anggota mentaati peraturan yang berlaku
·
Adanya
pembagian tugas, tanggungjawab dan wewenang
·
Dapat
beradaptasi terhadap perubahan
Dengan
demikian jelaslah bahw sekumpulan orang belum tentu merupakan suatu tim. Sebab
orang-orang yang berada dalam suatu kelompok atau perkumpulan belum tentu dapat
bekerja sama, mempunyai misi dan tujuan yang sama, serta dapat saling pengertian
dan saling membantu.
e. Prinsip-prinsip kerja sama tim
prinsip-prinsip
yang perlu diperhatikan dalam membentuk suatu tim adalah sebagai berikut.
1)
Identitas pribadi anggota tim
Sudah
merupakan hal yang alami jika seseorang ingin tahu apakah mereka cocok berada
di dalam suatu tim atau tidak. Faktor saling percaya antar anggota tim
merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu setiap anggota tim harus
saling mengenal identitas dan karakter pribadi maisng-masing. Suatu tim tidak
akan dapat berjalan secara efektif jika para anggotanya tidak merasa cocok satu
sama lain.
2)
Hubungan antar anggota tim
Agar
setiap anggota tim dapat bekerja sama, mereka tentu saja harus saling mengenal,
saling berhubungan, dan saling berkomunikasi. Untuk itu dibutuhkan waktu bagi
anggoata tim yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, politik, dan
status sosial budaya yang berbeda-beda untuk saling mengenal dan bekerja sama.
3)
Manfaat Dan Tujuan Bekerja Dalam
Tim
Bekerja
dalam bentuk tim akan lebih efektif dari pada bekerja sendiri-sendiri. Untuk
memahami apa saja manfaat dan tujuan bekerja dalam tim dapat diikuti uraian
berikut ini.
1)
Fungsi dan manfaat bekerja dalam
tim
Bekerja
dalam tim memiliki banyak fungsi dan manfaat. Fungsi bekerja dalam tim antara
lain dapat mengubah sikap, perilaku, dan nilai-nilai pribadi, serta dapat turut
serta dalam mendisiplinkan anggota
lainnya. Anggota tim yang menyimpang dapat ditekan dan diluruskan dengan
kewajiban untuk mematuhi dan melaksanakan aturan atau norma yang berlaku dalam
tim. Selain itu tim dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, merundingkan,
dan bernegosiasi (bargaining). Anggota tim dengan latar belakang yang
berbeda-beda mungkin mungkin saja membawa perspektif atau pengaruh positif
terhadap proses pengambilan keputusan.
Tim
tidak hanya penting dan bermanfaat pada organisasi saja, tetapi juga memberikan
manfaat bagi individu para anggotanya. Tim dapat menyediakan kepuasan sosial
bagi para anggotanya. Manfaat lain dari tim adalah meningkatkan komunikasi
interpersonal diantara para anggotanya.
Secara
lebih rinci manfaat bekerja dalam tim adalah sebagai berikut.
Manfaat
bagi organisasi.
·
Meningkatkan
produktivitas kerja
·
Meningkatkan
kualitas kerja
·
Meningkatkan
mentalitas kerja
·
Meningkatkan
kemajuan organisasi
Manfaat
bagi anggota
· Stress atau
beban akibat pekerjaan akan berkurang
·
Tanggung
jawab atas pekerjaan dipikul bersama
·
Memperoleh
balas jasa dan penghargaan
·
Sebagai
media aktualisasi diri
·
Dapat
menyalurkan bakat dan kemampuannya
2)
Tujuan bekerja dalam tim
Pada
dasarnya tujuan bekerja dalam tim didasarkan pada prinsip kesatuan tujuan,
prinsip efisiens, dan prinsip efektivitas. Untuk lebih jelasnya dapat diikuti
uraian berikut ini.
Kesatuan tujuan
Setiap
anggota tim tentu saja mempunyai kesaman tujuan. Prinsip kesatuan tujuan ini
mencakup kesamaan visi, misi dan sasaran program kerja tim. Apabila suatu
program garapan atau proyek harus diselesaikan selama suatu periode waktu
tertentu maka pola pelaksanaan kerja tim harus disesuaikan dengan prinsip
kesatuan tujuan.
Efisensi
Suatu
tim adalah efisien jika setiap anggota menyelesaikan tugas atau pekerjaan
secara cepat, efisien, dan efektif. Suatu tim yang efisien adalah tim yang
bekerja tanpa pemborosan dan kecerobohan, sehingga memberi kepuasan kerja.
Efektivitas
Tujuan
bekerja dalam tim, antara lain untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas
kerja. Suatu tim disebut efektif jika telah memiliki cirri-ciri sebagai
berikut.
·
Tujuan
yang jelas dan operasional
·
Keterampilan
yang memadai
·
Komitmen
·
Saling
percaya
·
Komunikasi
yang baik
·
Kemampuan
negosiasi
·
Kepemimpinan
yang tepat
3. Menyadari Tujuan, Tugas Dan Tanggung Jawab
Dalam Tim
Setiap
anggota tim tentu saja harus menyadari tujua, tugas, dan tanggung jawabnya.
Bagaimana menyadari tujuan, tugas, dan tanggung jawab dalam tim dapat dijelaskan
sebagai berikut.